Belum lama ini kita berempati dengan adanya kenyataan korban yang melakukan aksi unjuk rasa karena pernah memiliki produk asuransi unit link dan menuntut kembali semua uangnya sesuai dengan presentasi yang dilakukan oknum agen asuransi yang melakukan misselling di masa lampau. Tentu kita perlu menangkap sinyal keluhan dari sebagian nasabah dan mantan nasabah asuransi ini dengan bijak.
Bagi saya adanya komplain adalah sebuah sinyal agar semua pihak dapat melakukan introspeksi. Apa yang kurang tepat? Apa yang perlu kita bersama perbaiki?
Saya berempati terhadap korban dari beast, oknum agen asuansi yang mengatakan bahwa asuransi ini selain ada proteksi bisa kembali uangnya dan bisa diambil, silahkan tanda tangan di sini. Nah, apakah persepsi ini sama di benak kepala masing-masing nasabah dan agen asuransi.
Untuk pengaduan akibat misselling ini sudah ada pagar untuk agen asuransi dan perusahaan asuransi bahwa sudah dijelaskan dan mengerti maka kalau mau diambil dari ranah hukum seperti pantun berbunyi: “Bubuk roti kena mata ada bukti ada nyata” Ini yang menjadi sulit untuk diungkap siapa yang jadi the beast-nya.
Polis yang sudah dibeli pasti ada tanda tangan dan pernyataan sudah mengerti walau terkadang nasabah tidak mengerti dengan benar karena hanya tahu membeli asuransi proteksi dan ada investasinya.
Dari cerita di atas maka saya menduga kejadian demo ini digoreng sampai meluas dan menimbulkan chaos yang seharusnya tidak perlu sampai segitunya.
Perlu diingat industri asuransi dan perusahaan asuransi sudah banyak membayar klaim sampai ratusan triliun. Di sisi lain, dana yang terkumpul triliunan ini menjadi dana yang murah untuk mendanai pembangunan negara ini. Kemudian adanya pajak penghasilan yang menjadi sumber pendapatan negara baik dari penghasilan badan (PPH Badan) perusahaan asuransi, juga PPH pribadi dari para agen asuransinya yang tercecer belum pada masuk ke wadah resmi PAAI yang sudah berkarya sejak 2005 jatuh bangun sampai sekarang ini.
Agar tidak menimbulkan kebingungan yuk silahkan simak PAYDI/ unit link ini dengan bahasa sederhana :
Keindahan produk unit link :
1. Ini adalah asuransi + nilai tunai.
Asuransi menyisihkan premi yang dibayar dalam bentuk nilai tunai dan kemudian dikelola dalam instrumen investasi, bukan investasi yang mengandung asuransi. Ada yang mengatakan nilai tunainya adalah investasi, tidak salah, namun tujuan investasi bukan untuk akumulasi kekayaan namun untuk tersedianya nilai tunai di masa mendatang yang dipersiapkan ketika nasabah untuk sementara waktu cuti premi.
2. Flexibel.
Unit link ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah pada saat ini dan nanti, manfaatnya dapat dinaikkan atau diturunkan, dapat ditambah dan dikurangi dengan riders (asuransi tambahan seperti kecelakaan, cacat tetap total, rumah sakit, sakit kritis dsb) nya.
Saya punya pengalaman pribadi membeli asuransi dengan produk unit link. Ketika saya mau beli ruko yang sesuai lokasi dengan tempat yang saya butuhkan, saya ambil untuk uang mukanya dari nilai tunai yang ada di polis saya. Dengan catatan saat pengambilan jangan dihabiskan semua dananya tapi sisakan secukupnya agar proteksi kita tetap berjalan, kemudian premi tetap dilanjutkan dengan menyetor ke perusahaan asuransi.
3. Ada manfaat cuti premi
Ada manfaat cuti premi sehingga misalnya dalam masa pandemi ada tunda bayar premi, manfaat asuransi masih berjalan selama ada nilai tunainya. Kalau habis gimana? Ya saya tanya balik “Kalau tabungan kamu habis gimana biaya hidupmu?” (Jalan Terus, jawabnya). Nah sami mawon kan harus ada sumber income.
Karenanya, mumpumg lagi sehat mari ceritakan manfaat produk unit link ini ke teman, saudara kita dan masyarakat. Dengan begini Anda bisa memperoleh sumber income di masa pandemi. Namun ketika akan bergabung sebagai agen, pastikan memiliki lisensi dari AAJI untuk menjual unit link, ada baiknya bergabung pula menjadi anggota PAAI agar memiliki wadah resmi sebagai agen.
4. Asuransi unit link tujuannya adalah pendamping harta.
Jika seseorang meninggal. Jika meninggalkan rekening di bank perlu proses panjang ketika ahli waris ingin mencairkan. Ada sebuah kejadian ketika seorang kepala keluarga mengalami koma dan butuh dana untuk berobat. Mau ambil uang dan batangan emas di deposit box tidak bisa karena tidak dipersiapkan serta dana yang ada di bank pun mengendap tidak bisa diambil karena tidak tahu user id dan passwordnya.
Hal ini bukan karena banknya yang mempersulit tapi karena keluarga tidak mempersiapkan hal-hal penting seperti ini. Demikian juga properti, mau menjual tidak bisa seenaknya jual apalagi pemiliknya sudah tiada menjadi status quo, selagi menunggu harta waris dalam bentuk rekening di bank dan properti maka asuransi dapat cair terlebih dahulu langsung kepada penerima manfaat. Dimana bisa digunakan untuk membayar biaya-biaya karena adanya asuransi produk unit link dengan rider sakit kritis, kecelakaan, cacat tetap dan rumah sakit on bill.
Pemilik asuransi unit link juga dapat melakukan top up sehingga manfaat yang diterima lebih besar. Nah yang membuat unit link semakin seksi adalah produk ini bebas sengketa karena tidak tunduk kepada hukum waris, mudah dibagi, dan bebas pajak. Karena asuransi bukan warisan tapi manfaat santunan yang tercipta setelah pemilik polis tiada. Tujuan harta waris adalah merekatkan hubungan keluarga bukan meretakkan. Namun sering terjadi harta waris yang meretakkan hubungan keluarga karena semua pihak merasa memiliki dan benar dari sudut pandangnya masing-masing. Berbeda dengan asuransi unit link yang sudah ditetapkan dari awal siapa penerima manfaatnya.
Jadi unit link adalah produk yang canggih dan super keren, namun agen yang memasarkan perlu kompetensi sehingga informasi yang disampaikan jelas dan benar.
Agen jangan miss seling
Agar tidak terjadi misselling, nasabah harus memahami isi kontrak, karena asuransi adalah perjanjian yang perlu dipahami para pihak yang menyetujuinya. Ingat dalam perjanjian isi polis, nasabah bukan sebagai investor tapi sebagai tertanggung dan juga sebagai pemegang polis. Jadi jelas bukan investasi murni melainkan proteksi/perlindungan yang utama. Produknya dibalut dengan investasi dananya yang disisihkan. Tanamkan produk unit link biaya bayar terus makanya premi bayar terus. Ibarat beli handphone satu kali tetapi isi pulsa kuotanya seumur hidup selama handphonenya ingin hidup dan bisa untuk komunikasi dan mencari data dan nonton youtube musik dll. Karena sekarang adanya smartphone.
Pastikan agen asuransi yang menawarkan unit link merupakan agen yang berlisensi untuk menjual unit link, profesional dalam menyampaikan penjelasan mengenai produk, serta tergabung bersama profesi para Agen Asuransi di PAAI, seperti halnya profesi lain yang terdaftar dalam wadah resmi seperti dokter di IDI, akuntan di IAI, advokat di PERADI)
*)Founder PAAI ( Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia)